Thursday, October 26, 2006

Graphic Designer Tai Andjing!! Laknat!!

Go to hell then give your design to satan..let him judge fuckin' u!! and u know what he say to you?
"Your design is like my fuckin shit!! and your shit is like your fuckin design!!"
WHEN U FINISH WITH UR DESIGN THEN U'LL PROUD, BUT IT'S NOT ABOUT DESIGN..IT'S ABOUT CAPABILITY!! UR ONLY COPYCAT FROM OTHER SHIT HOLE, SO YOUR DESIGN IS NOT LONGER THAN SHIT!! then u say "OMG, my design is like shit...am i shit too?" then i answer "yeaahh!!"

ur design using piracy software, that mean ur design is piracy too. fuck your own design, don't call yourself as a designer if u only can take other design to ur idea!! fuck you andjing!!!

KALIAN MEMANG HEBAT!! TAPI LEBIH HEBAT KALO GA DIPAMERIN!!! sok anjing gelut jeung aing!! aing teu sieun ka maraneh bel..karek bisa design kos kitu oge kaluman!!
VRIJEN ZONDER BETALEN!!! KLOTZAAK JIJ!! KUT!!

Kamu memang hebat pake software graphic, tapi tolong dong jangan pake software bajakan. Percuma kalo desain bagus tapi pake software bajakan alias barang haram. Hasil karyanya juga ga ada nilainya. kelaut aja anjing!! Baru bisa trace pake Corel aja bangga, norax bangke!!kaya udah bagus aja..Banyak yang lebih jago, ade gw juga SMP udah mampu ngebajak Adobe Photoshop ultimate edition. Pake pamer hasil di Friendster segala, padahal karya desain itu ga dinilai dari popularitas. Tapi dari inti dari semua tulisan ini bahwa karya kalian tak bermakna sama sekalian, cuma seperti corat-coret anak kecil alias sampah!!! tau sampah? ya itu muka lo tuh sampah!!!
muka lo tu tai andjing!! busuk dan laknat seperti goresan di desain loe pade...heheheheheh....
norax loe semua!!!

DESAINER LAKNAT!!

Continue Reading...

Saturday, October 21, 2006

Dan akupun tak peduli

Karena merekapun tak peduli, dan aku pun tak peduli, karena mereka tak butuh, dan aku pun tak dibutuhkan, karena mereka tak membutuhkan, dan aku pun tak peduli. Ketika aku bergerak, ketika aku mencoba bangkit, ketika aku mencoba bercahaya, ketika aku mencuat ke permukaan, ketika aku mulai unjuk gigi, ketika aku tak diam dalam lubang stagnasi dan ketika aku menjadi diriku sebenarnya.... mereka MARAH, mereka tak menerima, mereka tak suka, mereka mencaci, mereka mengumpat, mereka meludahi, mereka mencampakkan...dan aku pun tak peduli, karena aku tak peduli, sehingga ketika mereka peduli, maka mulailah aku berdiri dan mengucapkan terima kasih...hanya itu!! dan akupun kembali tak peduli..
Continue Reading...

Saturday, October 14, 2006

Internet Informanten - Brigade M

Zittend voor je scherm met je vingers aan de knoppen
Als je eens begint ben je bijna niet te stoppen
Een diarree aan onzin, laster, leugens enzovoort
Je geeft de vijand namen waar je vaag van hebt gehoord

Je stelt de foute vragen, je tikt zonder te denken
Zelfs een kleine hint kan de vijand info schenken
Maar jij denkt dat je heel wat bent met je nazi-termen
Maar door jou stommiteiten moet een ander zich beschermen

Keerzang: Internet Informanten
erger nog dan infiltranten
De AIVD leest vrolijk mee
en Kafka heeft weer wat te schrijven
Toetsenbord terroristen
slaapkamernationalisten
Maar owee, de beweging leest mee
En je lijk zal spoedig boven drijven

Je mengt je in een ruzie, zonder kennis van de zaak
Je volgt gewoon de grootste bek, net zo’n laffe blaaskaak
En zo ontstaat een bron waar Van Donselaar uit kan putten
Hij verdient zijn geld doordat jij zo loopt te kutten

Negentig procent van wat de staat en links nu weten
wordt op het internet door jullie uit gescheten
maar denk niet dat je veilig bent achter je PC
want elke snipper info lezen wij ook mee

Continue Reading...

Tuesday, October 10, 2006

TUHAN TELAH MATI!!

Saat sebuah dialog mengarah pada kebenaran sebagai sebuah nilai yang kita butuhkan, maka kita juga harus memberi nilai pada kebenaran. Kebenaran adalah menjadi benar bagi sebuah nilai dan menghubungkan hidup seseorang dengan hidup orang lainnya.

Kita telah membunuh Tuhan. Adalah bagaimana kita menggunakan simbol-simbol religius yang sebenarnya tak kita yakini lagi. Dan saat kita tak yakin lagi pada simbol yang kita gunakan, simbol tersebut akan kehilangan arti, kehilangan makna. Simbol tersebut menjadi sesuatu yang superfisial. Saat makna dari simbol tersebut mati, maka mati pulalah TUhan besertanya. Tuhan menjadi sebuah simbol yang kita gunakan bagi alasan-alasan sosial ataupun politis, bukannya untuk tujuan-tujuan religius. Tuhan menjadi sebuah alat bagi yang berkuasa atau mengejar kekuasaan. Tuhan menjadi terinstitusikan. Ia menjadi sebuah lembaga agama, bukan keyakinan itu sendiri.

Tanpa Tuhan, manusia akan kehilagan dukungan atas nilai-nilai absolut dan kebenaran abadi. Seluruh pandangan yang mempromosikan nilai-nilai tersebut selalu berdasarkan kepada eksistensi Tuhan. "

"How much must collapse now that this faith propped up by it, grown into it; for example, the whole of our European morality" Nietzsche

Kematian Tuhan adalah sesuatu yang menampilkan pertanyaan nihilistik bagi manusia modern. Sebagaimana sejumlah karakter Dostoyevski dalam karya fiksinya berkata: Jika Tuhan mati, maka segalanya diijinkan atau dengan formulasi berbeda "Kalau Tuhan mati, maka tak ada yang dilarang".


So menurutmu....Bagaimana dengan Tuhan yang ada dalam pikiranmu?
Apakah dia tetap eksis dan menjadi satu-satunya yang kamu percaya?
atau dia hanyalah simbol-simbol yang menaikan derajat maupun penilaian sosial terhadap dirimu?


Ditulis bersama sepiring Influenza renyah dan secangkir ide hangat serta Jurnal odyssey ditangan sambil membayangkan diri sebagai Friedrich Nietzsche.......

Continue Reading...

Sunday, October 01, 2006

Komersialisasi Punk Menuju Trend

"Bagaimanapun, seseorang yang berpakaian seperti punk dan mendengarkan musik-musik punk mungkin hanya untuk menyesuaikan diri dengan pergerakan punk dan hal ini bukanlah punk sebenarnya, karena punk adalah ideologi dan bukan trend."


Punkdfsdfsdf Adalah bagaimana kita menyikapi perubahan terhadap suatu ideologi perlawanan. Berangkat dari keprihatinan yang terjadi pada budaya punk yang mulai bertransisi menjadi suatu trend dan upaya kapitalis mengintepretasikannya menjadi suatu celah pendapatan maka saya merilis tulisan ini. Bukan untuk menggurui atau berusaha menanamkan propaganda dikepalamu atau menyebarkan suatu dogma karena punk itu berasal dari pemikiranmu sendiri atas suatu reaksi yang terjadi disekitarmu. Sebelumnya saya mohon maaf kepada para dedengkot punk yang lebih senior atau yang lebih paham apa itu punk. Saya hanya mencoba membagi pemikiran, berusaha untuk berekspresi, berfikir, berpendapat berdasarkan pengalaman, berdasarkan kenyataan yang ada sebagai suatu imbas keprihatinan dan kekesalan terhadap orang-orang yang mengakui dirinya punk namun tidak tau apa itu punk sebenarnya. Berawal dari trend yang sekarang ini telah ada, saya melihat bahwa punk itu bukan seperti awalnya dimana punk dilahirkan dari suatu embrio ketidakberdayaan, perlawanan, pemberontakan.

Punk!! Sejak pertengahan tahun 70an telah menjadi suatu pergerakan yang mengejutkan, pemberontakan dan sesuatu yang tidak disenangi oleh kaum-kaum mapan. Dalam perkembangannya, punk telah menjadi suatu pergerakan socio-political yang nyata untuk beberapa orang yang mengaku dirinya sebagai punk. Band-band seperti Dead Kennedys, Blag Flag, Subhumans, The Stooges, Conflict dan masih banyak lain menolong mendistribusikan ideologi ini melalui musik yang sering kita kenal dengan punk rock. Dalam lirik-liriknya, band-band tersebut mengekspresikan ungkapan-ungkapan ketidakpuasan pada sistem-sistem dan institusi-institusi yang mengatur atau mengontrol dunia sehingga timbul korban-korban yang seharusnya tidak perlu atau pencurian perampokan perampasan hak-hak hidupnya. Mereka juga terkadang menawarkan suatu analisa atau solusi yang berpotensi untuk menyelesaikan masalah dunia. Semangat ini masih tetap ada hingga hari ini dalam musik punk dan telah berkembang dan meluas dari akar pemikiran sebelumnya.

Punk adalah ideologi dan anarki adalah solusi. Itulah ungkapan yang saya tahu seputar punk. Namun apa jadinya jika ideologi itu telah berubah menjadi suatu bentuk yang cukup kontradiktif dari akarnya. Punk adalah pemikiranmu dan bukan pakaianmu. Jangan mengaku punk jika kau berkunjung ke klab malam dan berada di tengah lantai disko serta menengguk minuman mahal. Punk bukan seperti itu. Punk itu dianut dan bukan disukai. Persetan dengan kalian yang mengatasnamakan punk ketika harus membanggakan diri. Punk bukan untuk membanggakan diri, bukan pula untuk mencari popularitas akan tetapi punk adalah untuk membantumu melangkah, sebagai suatu philosophi, sebagai suatu area berfikir kritis, sebagai suatu ruang gerak, dan sebagai suatu perlawanan. Lebih baik kau buang saja kaset-kaset, CD-CD atau semua fashion yang membuatmu merasa punk, karena itu semua hanyalah atribut dan tidak berarti apa-apa.

Ketika saya bergerak, saya sering melihat seseorang yang berdandan ala punk layaknya bunga yang berusaha memikat sang lebah untuk hinggap di kelopaknya. Rambut mohawk, pakaian bolong-bolong, piercing sempurna namun hati dan jiwa pemuda cinta. Baru mengenakan atributnya saja mereka merasa seorang jagoan, merasa punk sebenarnya. Sejatinya apa yang mereka kenakan tersebut hanyalah sebuah topeng srigala yang digunakan untuk membuat garang seekor domba. Sepatu Martin atau underground mengkilat, masih baru dan diimport langsung dari negara produsennya, t-shirt asli buatan luarnegeri berlambang anarki atau apapun yang memang identik dengan punk selalu membuatku terharu dan merasa berduka. Punk saat ini menjadi konsumsi kaum-kaum mapan secara materi, sebagai simbol gaul dan trend dan tak lebih dari sekedar fashion. Hanya penampilan dan bukannya pemikiran. Tak ada lagi pemikiran kritis, tak ada lagi kepedulian terhadap kaum lemah sekitarnya, tak ada lagi sikap anarkis, yang ada hanyalah punk yang berlabel kapitalis. Media-media pun mulai mengeksposnya sebagai suatu trend anak muda.

Gagasan dasarnya adalah mampu mengatakan tidak pada upaya eksploitasi dan publikasi media karena media merupakan salah satu mesin kapitalis. Sehingga seharusnya punk mampu bergerak melalui kegiatan konser sendiri tanpa sponsor yang mengutamakan kepentingan pribadi, mampu menuangkan ide-ide melalui fanzine atau tulisan-tulisan yang cukup representatif dan relevan terhadap keadaan saat ini.

Sekali lagi, semua ide tertulis ini hanyalah upaya berpendapat dan sama sekali tak bermaksud menggurui. Semua kritik dan saran yang masuk adalah wajar dan merupakan sarana instropeksi diri yang pantas. Hak untuk menulis, Hak untuk berpendapat serta hak untuk memandang segala sesuatu berdasarkan kesimpulan otak.

Continue Reading...
 

+dimanaanakku+ Copyleft © 2009 AllFight Deserved | WoodMag is Designed by Ipietoon and Modified by Yafet St. OfGod