Friday, November 28, 2008

Keuntungan Dari Sesuatu Yang Tidak Menguntungkan


Pagi ini saya seperti biasa membuka inbox, dan lagi-lagi ada suatu email yang memaksa hasrat saya untuk menulis panjang, email tersebut adalah pertanyaan tentang keuntungan yang didapat dan hal spesial apa yang membuat tetap betah berada dilingkungan kerja dimana kita berada.

Adalah wajar jika yang namanya manusia hanya mencari keuntungan semata, dan memang itulah sifat dasar manusia yang selalu mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Segalanya bisa menguntungkan dan segalanya bisa merugikan, tergantung dari sisi mana kamu melihatnya. Tetapi juga jika kita terlalu melihat atau menimbang untung-rugi maka pada akhirnya kita akan takut untuk memulai suatu langkah, dan dari pertimbangan-pertimbangan tersebut membuat kita menjadi bimbang dan muncul pertanyaan “akankah kita untung??” atau “klo rugi kira-kira seberapa parah??”. Pada akhirnya waktu kita habis untuk memikirkan hal untung-rugi. Bekerja itu tidak bisa dipandang sebagai suatu pergulatan untung dan rugi semata, melainkan kehidupan yang harus dijalani dengan penuh semangat dan sesekali harus menertawakan diri sendiri. Sekarang pertanyaannya, apakah yang anda cari itu hanya keuntungan?? Jika iya, maka apa yang anda dapatkan diluar keuntungan akan membuat anda tertekan sehingga anda tidak berpikir bagaimana langkah selanjutnya jika kita benar-benar kehilangan keuntungan.

Ada sebuah pemikiran dari seorang pemimpin suatu negara “Filosofi dan isi utama negara adalah perlindungan, pelayanan dan pemberdayaan publik untuk kesejahteraan bersama, bukan masalah untung-rugi..” Sehingga jika salah satu elemennya hanya memikirkan keuntungan, kemungkinan akan ada perpecahan pemikiran dari tubuh yang berisi elemen-elemen tersebut, beda masalah jika berpikir untuk kesejahteraan bersama, setidaknya sifat-sifat egoisme bisa direduksi serendah mungkin dan akan terjadi improvement hasil dari pemikiran atas dasar kebersamaan.

Jangan lupa juga tanamkan dalam kepalamu jika “Kerja itu adalah Ibadah”, dan jika benar-benar terimplementasikan dengan sempurna dalam otakmu, maka yang kamu lakukan adalah untuk persembahan diri, penyerahan diri yang dilandasi oleh kesadaran mendalam dan serius. Bekerja yang dihayati sebagai ibadah, pada dasarnya akan membuat sikap kita menghadapi suatu lingkungan kerja menjadi berubah dan akan mengembangkan paradigma-paradigma positif seperti memberikan diri, membagikan ilmu pengetahuan, memberikan waktu, harta dan hati kita kepada komunitas kita bekerja, dan tindakan ini juga menjadi spesial bagi kita juga yaitu karena kita bisa hidup sepenuh-penuhnya, sesejati-sejatinya, segembira-gembiranya, sesenang-senangnya, sebahagia-bahagianya dan sehebat-hebatnya dalam artian tanpa egoisme pribadi.

Pada akhirnya jika kita mencari keuntungan, maka pikirkanlah keuntungan rohani dimana kita bisa hidup bersosial, mencari keuntungan bersama. Kebahagiaan itu adalah poin spesial yang bisa kita dapatkan daripada sekedar keuntungan finansial belaka. Semakin banyak dan semakin lama kita berpikir kerugian, pelan tapi pasti, kerugian yang sama akan menjadi bagian dari diri kita. Untuk saya sendiri, untungnya disini tak ada suatu otoritas yang benar-benar mengekang ideologi dan pemikiran yang saya anut, justru sebaliknya saya bisa memanfaatkan untuk lebih mengembangkannya, belajar mendengar dan didengar, belajar menghargai dan dihargai, belajar membantu dan dibantu. Semuanya ini demi perpanjangan tangan remah-remah dimulut kita, dan jangan biarkan pemikiran untung-rugi mengijinkan kita mati terlalu dini untuk berkreasi dan berimajinasi serta berkembang ke jenjang yang lebih tinggi.

Sukses selalu dan tetap semangat teman!!!
Continue Reading...

Wednesday, October 22, 2008

Membangun Surga diatas Puing-puing neraka


Tiba-tiba saja aku berada disebuah tempat yang belum pernah kudatangi. Aku berada dialam imajinasi akhirat, tempat bercahaya redup berwarna merah menyala mencekam, disana juga aku melihat orang-orang dengan tubuh yang tidak sempurna terpotong-potong dengan bercak-bercak darah melimpah tapi tetap bergerak-gerak seperti orang hidup sempurna. Teriakan dan rintihan kesakitan menyertai dunia itu, ah dunia itu menyerupai neraka, ketidak nyamanan laknat membuatku semakin gerah ingin keluar dari imajinasi neraka ini. Kemudian aku melihat sekelompok makhluk yang kepalanya ditutupi oleh semacam kain sehingga tidak jelas bagaimana wajah mereka, apakah mereka manusia atau bukan. Ada sekitar 50-an jumlah makhluk itu, mereka semua terapung dan tidak menapak pada dasar tanah. Aku juga melihat tangan-tangan mereka membawa potongan-potongan tubuh, benda-benda semacam jimat, cawan-cawan penuh darah dan juga ada yang membawa tombak-tombak berlumuran darah. Ada tonjolan semacam tanduk tapi tidak terlalu besar terlihat menonjol dibalik kain penutup kepala mereka. Warna hitam pekat pakaian mereka beserta kobaran api kecil berada diatas kepala mereka, dan setiap orang yang dilintasi makhluk tersebut langsung menjerit histeris seraya menikmati siksaan paling menyiksa. Ada satu yang bertubuh paling besar, aku kira dia adalah pemimpinnya, dia begitu tenang dan yang lainnya seolah diperintah dengan perasaan si pemimpin tersebut untuk memberikan siksaan paling menyakitkan. Tak kusangka makhluk-makhluk itu adalah bagian dari siksa yang menghampiri hampir setiap manusia yang ada didunia tersebut.

Lalu aku melihat kesisi lain, disana ada seorang anak yang membawa potongan tangannya sambil menangis, darahnya menetes kemana-mana. Aku mendekati anak itu lalu bertanya "apa yang terjadi dengan tanganmu adik kecil??" sambil tersedu-sedu dia menimpali pertanyaanku sambil sesekali merintih, katanya "selama aku hidup, aku mencuri beberapa kali, karena aku harus makan dan hidup, orang tuaku berpisah dan tak mempedulikan diriku, sedangkan aku hanyalah seorang anak kecil yang belum diterima dimana-mana untuk mencari makan. Aku hidup sendirian dan terkadang mendapatkan perlakuan tidak layak dari orang dewasa. Saat terakhir mencuri, aku terbunuh, mereka memotong tanganku dan tak ada yang membantuku untuk menghentikan aliran darah ini sehingga aku mati kehabisan darah"
Ah sayangnya aku bukan Tuhan, andai aku Tuhan mungkin aku tak akan membuatmu menderita seperti itu didunia...

Aku terperangah karena ada seorang paruh baya berteriak-teriak dari kejauhan, perutnya ditusuk oleh bongkahan batu tajam oleh beberapa makhluk-makhluk tadi dengan tawa-tawa cekikikan rasa puas, ususnya teruray, isi perutnya berantakan, darahnya bersimbah membasahi, matanya terbelalak menahan rasa sakit yang sangat luar biasa. Dia berteriak "aku ingin mati saja", namun sayang, dia sudah berada didunia kematian, walaupun tubuhnya terpisah-pisah dia akan tetap merasakannya, sakit yang sangat sakit. Aku tak berani mendekat, kukira cukup kulihat dari sini tempatku berdiri saja, aku tak tahan melihatnya, rasa mual melihat isi perutnya mulai menyapaku, memaksaku untuk memuntahkan isi perut melalui mulut.

Lantas aku memalingkan muka dari pemandangan mengerikan tersebut. Tapi aku mendapatkan pemandangan lain lagi dan setiap pojokan dunia tersebut aku pasti melihat kejanggalan perbuatan dan jeritan-jeritan penyiksaan tubuh juga rasa sakit. ..aah kukira mereka terlalu serius menjalani siksaan-siksaan tersebut, kenapa mereka tidak mencoba kabur ke tempat yang terang dan penuh rasa bahagia. Atau mereka terlalu bodoh untuk membangun Surga diantara puing-puing Neraka.

BEBASKAN AKU DARI IMAJINASI INI SEGERA!!


-[St. Yafet Pemadam Api Neraka]-

Continue Reading...

Tuesday, October 14, 2008

Hidupku tinggal 6 bulan


Mungkin cukup mengejutkan kalian teman, dan seharusnya tak perlu aku ceritakan. Tapi aku pikir hal ini perlu kalian ketahui, sehingga nanti ketika aku telah tiada kalian tidak menyesal atau belum terlambat untuk berbagi segala sesuatu yang indah bersamaku didunia ini. Momen-momen indah sebelum kepergianku harus terjadi dan tidak layak untuk disimpan menjadi mimpi-mimpi yang tidak pernah jadi kenyataan. Vonis hidup yang tinggal dalam hitungan bulan ini membuatku tertekan sekaligus menyudutkan diriku untuk berpikir keras tentang rencana dan perbuatan apa yang harus aku lakukan dalam interval yang terlalu pendek ini. Ada rencana negatif dan positif, tetapi aku berpikir lebih baik aku berbuat yang terbaik sehingga aku bisa meninggalkan kebahagiaan bagi teman-teman. Segala yang aku lakukan selama hidupku didunia ini dirasakan belum cukup berguna bagi orang-orang disekitarku, aku hanyalah sempalan kecil dari bagian kehidupan orang-orang itu dan nyaris tak berguna. Coba bayangkan apa yang ada dalam benak kalian jika kalian berada pada posisi yang sama seperti seorang kriminal yang mendapatkan hukuman mati dan selama sisa hidupnya dia berada dibalik jeruji tanpa bisa melihat dunia diluar penjara sampai eksekusi mati benar-benar dilakukan dan malaikat pencabut nyawa benar-benar berkata "ya" untuk memisahkan jiwa dan raganya. Aku tidak ingin seperti seorang kriminal itu, menunggu ajal dibalik teralis tanpa hal yang berguna. Selama ini penyakit kronis yang perlahan menggerogoti tubuh ini seolah menjadi rahasia pahit yang tersimpan rapi dalam lamunanku. Pelan tapi pasti semua perkiraan medis tersebut membuatku terkadang merasa didera keresahan yang sangat luar biasa. Kepulan asap rokok tak pernah kupedulikan keluar masuk paru-paruku untuk membantu mempercepat kematianku, karena ketika aku mulai merasa tertekan, rokoklah teman pelampiasanku. Aku takut jika teman-temanku yang lain merasakan kehilangan. Aku merasa mengkhianati dengan tanpa memberitahukan orang-orang disekitarku, karena aku takut kalian akan kecewa atau mungkin aroma persahabatan tidak benar-benar terasa. Serupa bom waktu yang siap-siap meledak, penyakit ini pun terus menghantuiku menuju kematian. Jika aku terus memikirkannya sendirian, aku merasa tidak sanggup, aku merasa hidup ini hampa ditemani kepastian jadwal dimana suatu saat nanti aku benar-benar meninggalkan dunia ini, dimana suatu hari nanti aku benar-benar menyudahi keceriaan bersama orang-orang disekitarku. Terkadang aku ingin menangis, mengapa hidupku ini harus berjalan teramat singkat, mengapa semua mimpi-mimpi yang kubangun semenjak aku belum terbangun harus terganggu dengan vonis pasti kematian. Rahasia ini terlalu menyakitkan dan diluar batas kemampuanku untuk menjaganya, sedangkan aku hanya ingin agar aku bisa terus bernafas, bermain, bersendagurau, berinteraksi dengan manusia-manusia disekitarku.

Sebelum aku benar-benar telah tiada, aku ingin menyapa kalian, aku ingin berbagi senyuman dengan kalian, aku ingin menuntaskan harapan-harapan yang pernah kita bangun diantara puing-puing kegagalan, aku ingin menyempurnakan nazar-nazar yang pernah kita ungkapkan, aku ingin menghancurkan asumsi-asumsi negatif diantara kita, aku ingin memohon maaf atas ketidakmampuanku menjaga ekspektasi sesuai dengan apa yang kalian harapkan. Semoga dengan kata-kata ini aku benar-benar bisa meninggalkan dunia ini dengan sempurna dan tenang. Semua yang aku tulis disini adalah terlalu pendek untuk menggambarkan seluruh keinginan dan harapanku. Disini aku tidak menyalahkan Tuhanku yang membuat garis hidupku terlalu pendek, tidak pula aku ingin menghakimiNya atas semua ujian-ujian hidup serta segala permasalahan yang menghinggapi diriku selama aku hidup, Justru sebaliknya aku bersyukur kepada Tuhan atas keindahan dan kesempurnaan yang telah Dia berikan dalam hidupku ini sehingga membangun kedewasaan berpikirku dalam bertingkah dan melangkah serta menghargai hidup yang telah diberikan.

Terima kasih Tuhan atas kesempatan hidup ini, terima kasih ibu dan bapak yang telah menjadi perantara kedatanganku ke dunia ini, terima kasih untuk orang tersayang yang selalu mewarnai hati ini, terima kasih teman telah menyertai dalam hidup ini, terimakasih dunia dan segala isinya yang maha sempurna, terima kasih segala aktifitas dan kesibukan yang membuatku lupa akan kesedihan, terima kasih penyakit yang membuatku memiliki sejuta rasa syukur atas kesehatan yang pernah aku miliki. Sejumput doa kalian adalah hamparan padang rumput yang memberi keindahan hidupku dan suntikan semangat kalian adalah sebagai teman dari selang infus yang membuatku tetap hidup penuh gairah. Semoga hidup kalian tetap diberkati Tuhan. Maaf teman, aku harus mengakhiri semua ini terlalu dini.

*aku yafet dan sejuta harapan untuk hidup menjadi kenyataan-fiktif*
Continue Reading...

Wednesday, September 10, 2008

Mencerna Pendapat Dari Berdebat


-[Fight to Live - Live to Fight]-
Persetankan argumentasi membakar bara masalah dengan kunci pembuka monopoli anti-argumen komprehensi satu bahasa - Homicide

Tadi siang saya nongkrong diwarung kopi, sejenak untuk melepas penat. Menghisap beberapa batang rokok dan sambil sesekali menyeruput kopi yang sengaja saya pesan untuk melengkapi ritual menghancurkan tubuh dari dalam, sehingga jelaslah kandungan nikotin dan kafein dalam tubuh menggerogoti perlahan. Disudut lain ada beberapa orang yang saling beradu argument, saling menguatkan pendapat dirinya masing-masing. Secara tidak sengaja, saya ikut mendengarkan, karena suara mereka cukup jernih tertangkap telinga. Bahasannya adalah bagaimana manusia menjalani hidup, menghadapi hidup, menyikapi hidup, memandang hidup dan segala hal yang berbau hidup dicampur aduk menjadi adu argumen aroma hidup. Di satu sisi, seseorang dari mereka meyakini bahwa yang namanya manusia hanya bisa berusaha dan Tuhanlah yang akan menentukan, disisi yang lain ada yang setuju dengan pendapat tersebut, namun ada kalimat-kalimat yang membuatnya merasa down, kalimat itu adalah percuma kamu mau begini begitu, karena kamu hanya manusia yang bisa berusaha dan bukan berarti kamu akan mendapatkan apa yang kamu perjuangkan tersebut karena Tuhanlah yang menentukan. Ada lagi yang membahas bahwa manusia yang sukses itu diawali dengan usaha yang keras sehingga dia bisa berhasil mencapai kesuksesan, akan tetapi argumennya tersebut disanggah bahwa apa yang menjadi kesuksesannya tersebut adalah keberuntungan. Yah memang begitulah kehidupan, kadang kita berusaha agar mendapat kesuksesan, tetapi ada juga yang menyerahkan diri kepada keberuntungan dengan hanya menjalani kehidupan seperti angin..just let it flow and i will folow..kira-kira begitu.

Untuk saya, yang namanya hidup itu adalah prinsip, prinsip untuk mempertahankan hidup dan hidup untuk mempertahankan prinsip. Tak pernah peduli untuk kedepannya akan bagaimana atau akan menghasilkan apa, yang penting memiliki prinsip! Selain itu, perlu ada pemikiran bahwa kamu hidup adalah untuk dirimu sendiri, walau terkesan egois tapi berpendirian teguh. Setiap pendapat yang didengar kadang memiliki kandungan nilai positif, tapi juga terkadang bermakna negatif bagi saya. Jika saya memandangnya secara objektif, maka saya akan melihatnya lebih positif. Tetapi kembali lagi kepada masalah prinsip, jangan pernah mau kalah pendapat jika memang pendapatmu benar, coba untuk mencari sokongan sebagai bantuan pembenaran argumenmu. Ingat juga bahwa segala pendapat yang kamu lontarkan harus bisa dipertanggungjawabkan, berani berkata, berani menerima.
Kemudian, jika dirimu menerima pendapat orang lain, usahakan jangan pernah mau untuk menerima pendapat yang menginjak-injak dirimu. Disitulah salah satu nilai tambah dimana harga dirimu tetap terjaga. Keep struggle, keep fight, for your right and your live. naon deui ieu teh..hihihihi

Tulisan tidak berguna ini serupa angin yang melintas disekitarmu, tak begitu penting tapi juga tak begitu berharga, hanya dapat dirasakan ketika ada kepentingannya..hehehe..jd intinya, setelah kita melihat suatu perdebatan atau adu argument, jangan langsung melihatnya sebagai suatu preseden buruk, tapi coba ambil argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang keluar dan coba benturkan dengan keadaan sebenarnya atau padankan dengan fakta atau analogikan sejauh daya nalar kita mampu terbang. Bila kita mendapat pendapat yang benar-benar busuk, jangan langsung menghakimi bahwa pendapat tersebut adalah tidak layak didenga, coba untuk cari sanggahan yang keji dan coba untuk melawan dengan pendapat berbisa serupa racun ular yang mampu membunuh.

Continue Reading...

Wednesday, August 13, 2008

How do I delete sap* user ID when I forgot the password?

  • Forgot Password for user id SAP* in client 000

    Happened to forgot your SAP* pasword in client 000 and you don't know what to do now. You need to log in to client 000 to apply support packages

    Options 1:

    Create the Program in any other Client and run it with SAP* User.
    It will set the SAP* Password same as in your current client.

    REPORT Z_SAP_USER_PASSWORD_SET.
    *
    * Run this progam as sap* in cient xxx. The user you specify
    * as a parameter, will have the same, client xxx password set in every
    * client
    * where it exists.
    *
    TABLES: USR02, T000.
    DATA: PASSWD LIKE USR02-BCODE.
    PARAMETERS: USER LIKE USR02-BNAME.

    SELECT SINGLE * FROM USR02 WHERE BNAME = USER.
    IF SY-UNAME <> 'SAP*'.
    WRITE: / 'Only SAP* is allowed to run this program'. EXIT.
    ENDIF.
    IF SY-SUBRC <> 0.
    WRITE: / USER, 'user does not exist!'. EXIT. "No template user
    ENDIF.
    PASSWD = USR02-BCODE.
    CLEAR USR02.
    WRITE: / 'The password of', USER, 'updated in client:'.
    SELECT * FROM T000 WHERE MANDT <> '066' AND MANDT <> SY-MANDT.
    SELECT * FROM USR02 CLIENT SPECIFIED WHERE MANDT = T000-MANDT AND
    BNAME = USER.
    WRITE: / USR02-MANDT.
    USR02-BCODE = PASSWD.
    USR02-LTIME = SY-UZEIT.
    USR02-BCDA1 = USR02-BCDA2 = USR02-BCDA3 = SY-DATUM.
    USR02-BCDA4 = USR02-BCDA5 = SY-DATUM.
    UPDATE USR02 CLIENT SPECIFIED.
    ENDSELECT.
    ENDSELECT.

    Options 2:
    You can logon as DDIC and change the SAP* password

    Options 3:

    You can also delete SAP* user in client 000. It will default its password to PASS.

    In SQL

    SELECT * FROM USR02 WHERE BNAME='SAP*' AND MANDT='000'

    Run query to check return. Change Select to Delete and run again.

    Options 4:
    Aren't you supposed to use DDIC to install hotpacks?

    However, some prefer to use other users besides ddic.

    How to reset ddic & sap* passowrds on client 000

    I install sapr3 4.7 and on WIN 2003& orale Db and after installation I set the the passwords for SAP* & DDIC on client 000 then I forget it. Pls help me how to reset them to login to the system by client 000& i in form u i can login with 001 & 066
    =====
    ## Rest the password of 'sap*' in client 000
    ## Log on to oracle database using sqlplus.
    sqlplus / nolog
    SQL>connect /as sysdba
    SQL>update .USR01 set bname='SAP*1' where bname='SAP*' and MANDT=000;

    ## [ e.g.: update SAPR3.USR01 set bname='SAP*1' where bname='SAP*' and MANDT=000; ]
    ## [e.g. : update SAP.USR01 set bname='SAP*1' where bname='SAP*' and MANDT=000;]

    SQL>commit;
    SQL>exit

    ## This will reset the user SAP* in client 000 . After loggin in client with user SAP* change the passwords for other users.

    ## You can user client number of your respective client.

    ## Please note do not reset any other user than SAP* with this method.

Continue Reading...

Friday, July 18, 2008

Bertahan! Percaya!

Aku pun masih percaya bahwa matahari hanya akan berhenti bersinar jika siklus hari berhenti dan nafas alam tak kembali berhembus. Aku pun sepakat bila tempatku telah ditentukan sebelumnya sehingga ketika matahari berhenti beraktifitas aku sudah pulas ditempatku.

Beberapa hari terakhir ini aku dibayangi kegalauan, aku berusaha untuk lari keluar agar tidak berada dibawah bayang-bayang masalah pemikiran dan suasana hati ini. Aku dituntut untuk dapat melakukan perubahan sikap dalam hidup agar akar masalah yang begitu pelik ini dapat hilang dari pikiranku. Seolah berada dalam tekanan mental dan perang batin dengan seseorang, maka aku pun berpikir dengan keras bagaimana aku dapat meninggalkan jauh-jauh pengkhianatan komitmen yang akan terjadi. Aku berdiri dalam ketidakmampuan dan membutuhkan sentuhan tangan kuasa yang dapat merubah segalanya, menjaga jalanku tetap stabil di jalur yang benar menuju akhir yang bahagia. Bukan diriku bila tidak bisa keluar dari masalah hati ini dan bukan pula diriku bila menyerah pada kekurangan, dan justru keterbatasan serta ketidakmampuan harusnya bisa menjadi motivator ulung penggebrak semua pernyataan yang meragukan.

Aku akan berdiri menantang matahari yang silau dan berpijar dengan kemampuan yang aku miliki, dengan kuasa yang olehNya diriku telah diselamatkan, dengan rentetan doa orang-orang yang menyayangiku, dengan perpanjangan tangan setiap insan yang masih percaya bahwa diriku pasti bisa bertahan. Sekarang dan selamanya, aku dengan komitmen tegas berprinsip dan arogan bertahan dalam jalurku sebagaimana yang aku nyatakan dengan darahNya, dan aku percaya suatu saat nanti jika hari penghakiman tiba, itulah saatnya janji dan kuasaNya yang benar-benar nyata akan semakin mulia adanya.

Continue Reading...

Sunday, March 23, 2008

Teamwork Improvement

Satu topik yang cukup menarik bagi saya untuk dibahas atau didiskusikan apalagi dalam sebuah team kita ini yaitu IMPROVEMENT. Sebuah perusahaan membutuhkan team yang solid, yang cukup kuat untuk bekerja bersama-sama membentuk suatu jalinan kerja sama. Jika dianalogikan, mungkin saya akan menganalogikan sebagai sebuah anatomi tubuh manusia, dimana disitu ada bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Mulai dari kepala yang memiliki mata, mulut, hidung dan telinga, kemudian bagian badan yang memiliki tangan serta kaki juga (maaf) alat reproduksi yang keseluruhannya merupakan suatu bagian yang saling menunjang. Sekarang ibaratkan apabila mata anda tidak berfungsi lantas anda disuruh lari menuju suatu titik dimana anda dikondisikan tanpa bantuan alat-alat karena anda tidak memanfaatkan tangan anda atau tidak menggunakan telinga untuk mendengarkan perintah orang-orang disekitar anda. Kemungkinan besar akan kesulitan menuju titik tujuan anda. Lain halnya apabila kita menggunakan tangan untuk memegang tongkat, menggunakan telinga untuk mendengar, juga menggunakan mulut untuk bertanya kemana arahnya, mungkin bisa mempermudah jalan anda menuju tujuan tadi (asal jangan menggunakan alat reproduksi anda, itu beda masalah…hihihi).

Lantas kenapa ada apa dengan improvement?? Ehm..saya mulai dari satu kata yaitu LAWAN!! Eh salah, itu mah puisinya Widji Toekoel (Red.-aktivis korban impunitas orba), tapi maksud saya satu kata itu adalah SUKSES!! Hari gini siapa sih yang ga mau sukses?? Saya aja mau, masa anda-anda sekalian tidak?? Sukses, sebuah kata yang buat saya bisa memiliki tiga makna, pertama, sukses dalam mencapai tujuan tanpa memandang proses, kedua, sukses dalam menjalankan proses tanpa mencapai tujuan serta yang ketiga sukses dalam menjalankan proses juga mencapai tujuan. Ada kalanya kita mengganggap sukses setelah kita mencapai tujuan tanpa mempedulikan apakah proses yang kita jalankan itu haram atau halal, what the hell deh pokonya, kemudian ada juga yang disebabkan karena perfeksionisnya seseorang hingga dia menjalankan sebuah proses terstruktur sesuai rencana dan sangat-sangat rapih (sesuai standard professional lah pokonya) tanpa memandang akan berhasil mencapai tujuan atau tidak, nah mungkin hal tersebut adalah sia-sia, sangatlah sia-sia. Hey!! Kenapa tidak memikirkan pemaknaan sukses yang ketiga?? Sukses dalam Proses dan Juga Sukses Mencapai tujuan! Yup! That’s right!! Tinggalkan tipikal pemikiran orang Indonesia yang terlalu kolot! Makin dijajah aja kita ama pemikiran neo-liberal barat nih klo ketinggalan. Sukses yang baik adalah sukses yang mencapai tujuan melalui proses yang sempurna. Hmm..Kemudian, apa hubungan dengan Improvemen bang?? Wew…coba deh mari kita hubungkan, pertama untuk mencapai suatu sukses, kita akan menemui kesulitan ditengah proses, nah itulah salah satunya alasan kenapa kita harus mengimprove team kita agar sukses. Lagian kita ini team, ga mungkin yang satu berlari sedangkan yang lain ngesot, makin jauh aja arah kesuksesan itu. Well, marilah kita bersama-sama untuk maju, belajar, saling mengisi, kita sempurnakan team kita ini, kita tambal yang bolong-bolong dengan kemampuan kita, klo saya boleh mencomot jargon SBY-JK saat kampanye tempo hari mungkin saya akan berkata “Bersama Kita Bisa”.

Walhasil, kita instropeksi diri kita, kira-kira apa yang akan kita perbuat dalam sebuah team, yang akan membawa kita kepada kesuksesan. Improve dirimu akan memberi impact yang cukup besar kepada team, karena sebuah team tidak akan ada apabila tidak ada individu-individu didalamnya, pun pula sebuah team akan maju semakin cepat apabila isinya saling mendukung, dan isinya memiliki kemampuan untuk belajar, lagi-lagi saya harus mencomot perkataan orang lain, klo kata AA Gym mah, “Mulai dari yang kecil, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari sekarang ”. Jangan terlalu skeptis.

Oia, saya punya sedikit tips buat membentuk suatu teamwork

  • Sebuah bangunan akan kuat pula jika pondasinya juga kuat, oleh karena itu kita bangun pondasi. Pondasi kita adalah persamaan persepsi, persamaan visi, persamaan misi, membagi tugas dan fungsinya masing-masing (wekz..kaya mo bikin partai aja…hihihi..just kidding) so, beda pemikiran bakal beda haluan, yang satu kepingin kelaut, yang lain pengen kegunung.
  • Forming, storming, norming dan performing merupakan fase-fase dalam suatu perkembangan team, sehingga setiap bagian team harus saling bertanya, memberitahukan factor-faktor apa saja yang diperlukan agar dapat melangkah melewati setiap fase tersebut.
  • Rangsangan..ehm..(please don’t think some nasty thing), rangsangan dalam hal ini adalah hal apa saja yang bisa memotivasi kita-kita pade untuk dapat bekerja dengan baik, benar dan juga sesuai dengan harapan. Rangsangan dapat berupa gaji (ehemm..rada sensi dikit nih), work environtment (semua pasti betah klo tempat kerjanya nyaman kondusif dan preventif dari hal-hal yg tidak diinginkan, klo bisa sih seperti kantornya Google Inc.), bonus-bonus, dan lain-lain lah, tergantung ama yang mimpin mo ngasih rangsangan apa :P
  • Membangun dialog. Artinya: Ngobrol dong, kan udah pada kenal..hihihihi..sebenernya maksud saya adalah klo bisa ya mari kita berdialog, berkomunikasi, klo di InTrust mah ada pesan berantai dari shift 1 ke shift 2 lanjutkan lagi ke shift 3 tentang apa yang mesti dilakukan selanjutnya. Kalo ada masalah jangan dipendam sendirian, ntar klo mati masa mau ngubur sendiri juga?? Mana bisa lah…
  • Selanjutnya apa ya?? Bersenang-senang, mari kita bersenang-senang, koq?? Iyah betul kita bersenang-senang, anggaplah pekerjaan yang kita kerjakan bersama adalah sebuah game jaringan, dimana kita akan menyerang sarang teroris, kita bersenang-senang untuk saling menguatkan dan memberi semangat. Bukankah kita akan betah ditempat yang menyenangkan??
  • Oh yang paling penting!!! Ngumpulin uang buat beli gorengan, ehmm..trus dimakan bersama. Emang penting buat sebuah team?? Ouwh really?? Think twice man!! Pikirkan Kebersamaan! Terkesan kampungan tapi kebersamaan dapat dibangun, lagi-lagi hanya dari sepiring gorengan!! Tapi yang penting sih kebersamaannya bukan gorengannya …hihihi
  • Jangan pernah mau menjadi mesin industri!! Maksudnya, jangan pernah mau diperbudak oleh pekerjaan. Pekerjaan yang seharusnya membuat kita fun, menjadikan kita stress berantakan.
  • Udah habis.
Saya bukan Andrie Wongso sang motivator hebat negeri ini. Tapi sehebat-hebatnya dia, ga mungkin bisa berjalan tanpa ada kesadaran dari anda-anda pendengarnya :D.
Cape ah nulisnya, moga-moga sebanding deh dan argument-argumennya tidak sama seperti ketika saya membalas di Fighting Club di forum kaskus.us yang cukup konfrontatif…hihihihi


Nb: Nikmati hidup ini se-Rock N’ Roll mungkin, agar masa depan lebih baik dan doakan saya semoga dapat menghadiri setiap gigs-gigs metal, tanpa takut akan tragedi kematian 11 kawan diBandung terulang kembali. Jangan lupa buka http://www.duaberita.com
Continue Reading...
 

+dimanaanakku+ Copyleft © 2009 AllFight Deserved | WoodMag is Designed by Ipietoon and Modified by Yafet St. OfGod