Wednesday, September 10, 2008

Mencerna Pendapat Dari Berdebat


-[Fight to Live - Live to Fight]-
Persetankan argumentasi membakar bara masalah dengan kunci pembuka monopoli anti-argumen komprehensi satu bahasa - Homicide

Tadi siang saya nongkrong diwarung kopi, sejenak untuk melepas penat. Menghisap beberapa batang rokok dan sambil sesekali menyeruput kopi yang sengaja saya pesan untuk melengkapi ritual menghancurkan tubuh dari dalam, sehingga jelaslah kandungan nikotin dan kafein dalam tubuh menggerogoti perlahan. Disudut lain ada beberapa orang yang saling beradu argument, saling menguatkan pendapat dirinya masing-masing. Secara tidak sengaja, saya ikut mendengarkan, karena suara mereka cukup jernih tertangkap telinga. Bahasannya adalah bagaimana manusia menjalani hidup, menghadapi hidup, menyikapi hidup, memandang hidup dan segala hal yang berbau hidup dicampur aduk menjadi adu argumen aroma hidup. Di satu sisi, seseorang dari mereka meyakini bahwa yang namanya manusia hanya bisa berusaha dan Tuhanlah yang akan menentukan, disisi yang lain ada yang setuju dengan pendapat tersebut, namun ada kalimat-kalimat yang membuatnya merasa down, kalimat itu adalah percuma kamu mau begini begitu, karena kamu hanya manusia yang bisa berusaha dan bukan berarti kamu akan mendapatkan apa yang kamu perjuangkan tersebut karena Tuhanlah yang menentukan. Ada lagi yang membahas bahwa manusia yang sukses itu diawali dengan usaha yang keras sehingga dia bisa berhasil mencapai kesuksesan, akan tetapi argumennya tersebut disanggah bahwa apa yang menjadi kesuksesannya tersebut adalah keberuntungan. Yah memang begitulah kehidupan, kadang kita berusaha agar mendapat kesuksesan, tetapi ada juga yang menyerahkan diri kepada keberuntungan dengan hanya menjalani kehidupan seperti angin..just let it flow and i will folow..kira-kira begitu.

Untuk saya, yang namanya hidup itu adalah prinsip, prinsip untuk mempertahankan hidup dan hidup untuk mempertahankan prinsip. Tak pernah peduli untuk kedepannya akan bagaimana atau akan menghasilkan apa, yang penting memiliki prinsip! Selain itu, perlu ada pemikiran bahwa kamu hidup adalah untuk dirimu sendiri, walau terkesan egois tapi berpendirian teguh. Setiap pendapat yang didengar kadang memiliki kandungan nilai positif, tapi juga terkadang bermakna negatif bagi saya. Jika saya memandangnya secara objektif, maka saya akan melihatnya lebih positif. Tetapi kembali lagi kepada masalah prinsip, jangan pernah mau kalah pendapat jika memang pendapatmu benar, coba untuk mencari sokongan sebagai bantuan pembenaran argumenmu. Ingat juga bahwa segala pendapat yang kamu lontarkan harus bisa dipertanggungjawabkan, berani berkata, berani menerima.
Kemudian, jika dirimu menerima pendapat orang lain, usahakan jangan pernah mau untuk menerima pendapat yang menginjak-injak dirimu. Disitulah salah satu nilai tambah dimana harga dirimu tetap terjaga. Keep struggle, keep fight, for your right and your live. naon deui ieu teh..hihihihi

Tulisan tidak berguna ini serupa angin yang melintas disekitarmu, tak begitu penting tapi juga tak begitu berharga, hanya dapat dirasakan ketika ada kepentingannya..hehehe..jd intinya, setelah kita melihat suatu perdebatan atau adu argument, jangan langsung melihatnya sebagai suatu preseden buruk, tapi coba ambil argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang keluar dan coba benturkan dengan keadaan sebenarnya atau padankan dengan fakta atau analogikan sejauh daya nalar kita mampu terbang. Bila kita mendapat pendapat yang benar-benar busuk, jangan langsung menghakimi bahwa pendapat tersebut adalah tidak layak didenga, coba untuk cari sanggahan yang keji dan coba untuk melawan dengan pendapat berbisa serupa racun ular yang mampu membunuh.

Continue Reading...
 

+dimanaanakku+ Copyleft © 2009 AllFight Deserved | WoodMag is Designed by Ipietoon and Modified by Yafet St. OfGod