Friday, November 28, 2008

Keuntungan Dari Sesuatu Yang Tidak Menguntungkan


Pagi ini saya seperti biasa membuka inbox, dan lagi-lagi ada suatu email yang memaksa hasrat saya untuk menulis panjang, email tersebut adalah pertanyaan tentang keuntungan yang didapat dan hal spesial apa yang membuat tetap betah berada dilingkungan kerja dimana kita berada.

Adalah wajar jika yang namanya manusia hanya mencari keuntungan semata, dan memang itulah sifat dasar manusia yang selalu mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Segalanya bisa menguntungkan dan segalanya bisa merugikan, tergantung dari sisi mana kamu melihatnya. Tetapi juga jika kita terlalu melihat atau menimbang untung-rugi maka pada akhirnya kita akan takut untuk memulai suatu langkah, dan dari pertimbangan-pertimbangan tersebut membuat kita menjadi bimbang dan muncul pertanyaan “akankah kita untung??” atau “klo rugi kira-kira seberapa parah??”. Pada akhirnya waktu kita habis untuk memikirkan hal untung-rugi. Bekerja itu tidak bisa dipandang sebagai suatu pergulatan untung dan rugi semata, melainkan kehidupan yang harus dijalani dengan penuh semangat dan sesekali harus menertawakan diri sendiri. Sekarang pertanyaannya, apakah yang anda cari itu hanya keuntungan?? Jika iya, maka apa yang anda dapatkan diluar keuntungan akan membuat anda tertekan sehingga anda tidak berpikir bagaimana langkah selanjutnya jika kita benar-benar kehilangan keuntungan.

Ada sebuah pemikiran dari seorang pemimpin suatu negara “Filosofi dan isi utama negara adalah perlindungan, pelayanan dan pemberdayaan publik untuk kesejahteraan bersama, bukan masalah untung-rugi..” Sehingga jika salah satu elemennya hanya memikirkan keuntungan, kemungkinan akan ada perpecahan pemikiran dari tubuh yang berisi elemen-elemen tersebut, beda masalah jika berpikir untuk kesejahteraan bersama, setidaknya sifat-sifat egoisme bisa direduksi serendah mungkin dan akan terjadi improvement hasil dari pemikiran atas dasar kebersamaan.

Jangan lupa juga tanamkan dalam kepalamu jika “Kerja itu adalah Ibadah”, dan jika benar-benar terimplementasikan dengan sempurna dalam otakmu, maka yang kamu lakukan adalah untuk persembahan diri, penyerahan diri yang dilandasi oleh kesadaran mendalam dan serius. Bekerja yang dihayati sebagai ibadah, pada dasarnya akan membuat sikap kita menghadapi suatu lingkungan kerja menjadi berubah dan akan mengembangkan paradigma-paradigma positif seperti memberikan diri, membagikan ilmu pengetahuan, memberikan waktu, harta dan hati kita kepada komunitas kita bekerja, dan tindakan ini juga menjadi spesial bagi kita juga yaitu karena kita bisa hidup sepenuh-penuhnya, sesejati-sejatinya, segembira-gembiranya, sesenang-senangnya, sebahagia-bahagianya dan sehebat-hebatnya dalam artian tanpa egoisme pribadi.

Pada akhirnya jika kita mencari keuntungan, maka pikirkanlah keuntungan rohani dimana kita bisa hidup bersosial, mencari keuntungan bersama. Kebahagiaan itu adalah poin spesial yang bisa kita dapatkan daripada sekedar keuntungan finansial belaka. Semakin banyak dan semakin lama kita berpikir kerugian, pelan tapi pasti, kerugian yang sama akan menjadi bagian dari diri kita. Untuk saya sendiri, untungnya disini tak ada suatu otoritas yang benar-benar mengekang ideologi dan pemikiran yang saya anut, justru sebaliknya saya bisa memanfaatkan untuk lebih mengembangkannya, belajar mendengar dan didengar, belajar menghargai dan dihargai, belajar membantu dan dibantu. Semuanya ini demi perpanjangan tangan remah-remah dimulut kita, dan jangan biarkan pemikiran untung-rugi mengijinkan kita mati terlalu dini untuk berkreasi dan berimajinasi serta berkembang ke jenjang yang lebih tinggi.

Sukses selalu dan tetap semangat teman!!!
Continue Reading...
 

+dimanaanakku+ Copyleft © 2009 AllFight Deserved | WoodMag is Designed by Ipietoon and Modified by Yafet St. OfGod