Wednesday, January 12, 2011

Berbagi Filosofi Pelangi

Hujan deras semalam rupanya belum benar-benar reda dan masih menyisakan gerimis tampaknya. Ruangan ini dingin sekali dan aku masih belum berpakaian didalam selimut tebal. Rasa lelah dari pertempuran semalam dengan Sonya masih terasa, kelopak mataku masih enggan untuk terbuka melihat sorotan mentari pagi yang menembus ke dalam ruangan tidur ini. Sayup-sayup terdengar lagu Nouvelle Vague dari speaker kecil di ujung ruangan yang lain. Tampaknya Sonya membuatkan suasana nyaman dirumahnya untuk menyenangkan aku dan sedikit melupakan permasalahan hidupku. Aroma teh hangat mulai masuk ke lubang hidungku, Sonya membuatkanku secangkir teh hangat dan menaruhnya di meja sebelah tempat tidur. Ku sentuh dan terasa masih begitu hangat baru saja dibuat sepertinya. Aku melihat siluet Sonya di kaca jendela depan, dia sedang menikmati rokok di balkon tampaknya. Kupaksakan untuk beranjak dari tempat tidur, kuraih piyama yang ada di kursi sofa untuk menutupi ketelanjanganku. Kemudian ku ambil teh hangat yang ada di meja samping tempat tidur dan menghampiri sobatku Sonya yang sedang menikmati pagi di balkon.


"Hey! Sudah bangun ternyata" ujarku sambil membelai kepalanya. "Hehehe.. iya sudah daritadi say" jawab Sonya sambil tersenyum. "Ayo duduk, kita nikmati udara pagi ini sambil menyeruput teh manis buatanku" Sonya menyuruhku untuk duduk di kursi sebelahnya. Aku pun menuruti perintahnya sambil mengucek-ngucek mataku yang belum benar-benar sempurna terbuka. "Buka matamu dan lihat pelangi di atas bukit itu, indah banget ya?" kata Sonya. "Iya, seindah kamu deh, warna-warni gitu.. hehehe" Ujarku.

Pelangi tercipta akibat cahaya yang terbiaskan oleh titik air di udara dan biasanya selalu dapat terlihat selepas hujan. Fenomena optik tersebut menghasilkan spektrum cahaya dari matahari yang bersinar ketika hujan turun. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, indigo dan ungu adalah urutan warna dari lengkung yang paling luar ke lengkung paling dalam.

Sonya mulai berkata-kata "Pelangi pada akhirnya akan datang setelah hujan badai, ketika langit terlihat sangat suram dengan awan mendung dan angin kencangnya, dia akan menjadi penetralisir rasa takutmu setelah cuaca buruk. Seburuk apapun permasalahan hidup kamu, sesulit apapun jalan hidup yang kamu lalui, yakinlah bahwa pada akhirnya kita akan menemui sesuatu yang indah, itulah hikmat dari suatu hal buruk seperti halnya pelangi setelah hujan badai. Waktu kamu merasa terpukul dengan badai hidupmu dan kamu dipenuhi rasa galau, keragu-raguan & kecemasan, ingatlah selalu bahwa pelangi dari Tuhan akan datang. Tuhan akan menuntunmu melalui berbagai macam badai, Dia akan menyertai kamu melewati segala permasalahanmu apapun bentuknya.". Sonya menghisap rokoknya dan meniupkan asapnya ke atas sambil melanjutkan kata-katanya. "Pelangi dapat terlihat, namun sebenarnya itu adalah ilusi optik saja. Namun yang terpenting, tidak ada yang disembunyikan oleh pelangi. Dia tidak bisa tercipta oleh dirinya sendiri, disana harus ada cahaya dan titik-titik air di udara, dengan kata lain, pelangi dalam hidupmu pun bisa tercipta karena ada sahabat atau orang-orang disekitarmu. Percayalah bahwa kamu tidak sendiri untuk menciptakan pelangimu sendiri, namun selalu ada yang membantumu untuk membuat indah hidupmu."


 "Aku mengerti say, kamu adalah salah satu mentariku yang membantu menciptakan pelangi untukku. Kamu seorang sahabat tanpa batasan yang sudah kuanggap seperti istriku." ujarku sambil melihat pelangi yang sudah mulai menghilang di ujung bukit, sementara Sonya menyeruput kembali tehnya yang mulai dingin. "Kita bisa sama-sama membantu menciptakan pelangi untukku dan untukmu" kata Sonya. Aku pun mengucapkan terima kasih pada Sonya atas cerita inspirasional tentang pelangi di pagi nan indah tersebut.


Rupanya hujan semalam belum puas membasahi tanah, dia kembali lagi menuju bumi untuk menyelimuti pagi aku dan Sonya dengan udara dingin. Teh dalam cangkir tersisa sedikit lagi dan beberapa puntung rokok telah sukses dihisap. Kami berdua memutuskan untuk masuk kembali dan menutup pintu balkon agar udara dingin tidak masuk ke kamar. Karena tetap terasa dingin akibat hujan deras diluar, aku dan Sonya saling menghangatkan dengan tubuh untuk menciptakan pelangi dihamparan surga dunia.


Playlists: Owl City - Rainbow Veins; Lykke Li - Possibility; Jason Mraz - I'm Yours; Joe Strummer - Comma Girl; Regina Spektor - Hero; New Order - True Faith; The Fray - How To Save A Life

Short.Fiction.Story | Yafet011111

Continue Reading...
 

+dimanaanakku+ Copyleft © 2009 AllFight Deserved | WoodMag is Designed by Ipietoon and Modified by Yafet St. OfGod