Monday, July 30, 2007

Sebelum Tidur Part 1

Tanpa disadari, apa yang selama ini saya jalani adalah rutinitas yang statis. Ada sedikit perubahan tetapi tidak cukup signifikan. Tinggal disebuah kota dengan udara yang panas yang selalu membuat saya muak dengan keseharian yang selalu saya lewati adalah apa yang memang seharusnya saya alami. Menjalani segala sesuatu yang itu-itu saja, melihat hal yang sama juga menikmati penyiksaan pekerjaan adalah hal yang lazim dilalui dalam rentang beberapa bulan kebelakang. Selalu saja saya teringat akan masa lalu saya yang selalu dibumbui oleh rasa senang serta canda dan gurau bersama kawan-kawan. Ingin rasanya keluar dari statisnya dunia yang dijalani sekarang dan kembali berkumpul melakukan sesuatu yang tidak penting dan tidak berguna namun cukup menyenangkan. Kawan-kawan lama sekarang ini telah disibukkan oleh rutinitasnya masing-masing, sehingga sulit untuk mencuri waktu mereka sesaat saja untuk sebuah alasan kesenangan belaka. Saya berpikir bahwa masa lalu yang indah tersebut telah hilang dan untuk sekarang sepertinya hanya mimpi belaka. Terkadang saya pun menyempatkan diri untuk sekedar keluar dan menyisihkan banyak nominal untuk menyenangkan diri sehingga saya mampu merasakan bahwa saya tidak berada dijalur yang tepat, juga merasakan hal-hal yang pernah saya rasakan pada masa lampau. Saat ini segalanya telah berubah dan mungkin akan terus berubah tidak seperti sesuatu yang pernah saya nikmati dahulu. Ketika saya harus dihadapkan pada suatu hal yang memeras kemampuan berpikir, menguras tenaga serta menyia-nyiakan waktu untuk uang belaka, maka saya harus memiliki alternatif bahwa saya tidak se-statis itu. Saya bisa merubah dunia saya kembali seperti apa yang pernah saya puja-puja, sebuah dunia yang menjadi hegemoni ketika dalam keadaan tertekan dan merasa bosan. Adalah wajar jika terkadang saya harus berhenti sejenak, lantas melihat hal lain diluar apa yang saya jalani. Ibarat sebuah kendaraan yang melalui ruas jalan yang telah ditentukan lalu merasa jengah dan terlalu dikendalikan, maka saya membuat kendaraan tersebut melalui jalan lain yang bisa membuat si supirnya segar kembali tanpa harus kehilangan kendali dan mengikuti rambu-rambu yang berlaku.
Tetapi saya adalah manusia biasa yang harus berada dalam kendali Tuhan. Tentunya beralasan meski alasan saya mungkin bagi beberapa kawan termasuk alasan seorang pecundang. Yang saya temukan setiap saat adalah sebuah repetisi yang telah diatur sedemikian rupa dalam bentuknya yang sangat menyebalkan. Secara pribadi saya ingin sekali memakluminya, terlebih saat ada sebuah pekerjaan yang terlalu membuat saya jenuh "Maaf saya permisi dulu kebelet kepingin pipis" dan mungkin hanya Tukul Arwana-lah yang mau kembali ketempat semula dengan jargon "kembali ke laptop" lalu begitu seterusnya tanpa ada perubahan signifikan.
Aneh memang, tapi itulah manusia pada umumnya, dimana mereka akan merasa bosan pada sesuatu yang terus dijalaninya. Kelakuan-kelakuan menyimpang menjadi sesuatu yang biasa mengingat apa yang dikerjakan adalah itu-itu saja. Sebenarnya sesuatu yang berganti itu masihlah tetap hal yang sama. Hidup dalam dua dunia yang saling berseberangan dan keduanya saling menyokong satu sama lain sehingga benar-benar berguna serta tidak membuat mual kemudian muntah lalu seterusnya bunuh diri. Habis!
Apakah sesimpel itukah pemikirannya? tentu saja tidak, mengingat jika dirunut dari latar belakang apa yang telah dijalani tidaklah segampang itu. Harus ada arah tujuan yang jelas dalam kacamata saya, sehingga saya pun harus mampu mengukur segala sesuatunya secara adil agar seimbang dan membuat iri salah satunya. Alhasil saya pun harus mengakhirinya dengan pemikiran "gimana nanti" yang senantiasa membuat saya percaya diri dan yakin bahwa pemikiran tersebut adalah sumber utama optimisme. Menjalani dan menikmati apa yang terjadi saat tulisan ini diciptakan sekedar untuk membuang waktu ditengah malam yang panas disebuah neraka yang bernama Jakarta. Sekarang saya sudah ngantuk dan harus tidur karena besok pagi saya harus melakukan ritual harian yang saya sebut dengan rutinitas alias KERJA! Welterusten!
Continue Reading...
 

+dimanaanakku+ Copyleft © 2009 AllFight Deserved | WoodMag is Designed by Ipietoon and Modified by Yafet St. OfGod