Aku pun masih percaya bahwa matahari hanya akan berhenti bersinar jika siklus hari berhenti dan nafas alam tak kembali berhembus. Aku pun sepakat bila tempatku telah ditentukan sebelumnya sehingga ketika matahari berhenti beraktifitas aku sudah pulas ditempatku.
Beberapa hari terakhir ini aku dibayangi kegalauan, aku berusaha untuk lari keluar agar tidak berada dibawah bayang-bayang masalah pemikiran dan suasana hati ini. Aku dituntut untuk dapat melakukan perubahan sikap dalam hidup agar akar masalah yang begitu pelik ini dapat hilang dari pikiranku. Seolah berada dalam tekanan mental dan perang batin dengan seseorang, maka aku pun berpikir dengan keras bagaimana aku dapat meninggalkan jauh-jauh pengkhianatan komitmen yang akan terjadi. Aku berdiri dalam ketidakmampuan dan membutuhkan sentuhan tangan kuasa yang dapat merubah segalanya, menjaga jalanku tetap stabil di jalur yang benar menuju akhir yang bahagia. Bukan diriku bila tidak bisa keluar dari masalah hati ini dan bukan pula diriku bila menyerah pada kekurangan, dan justru keterbatasan serta ketidakmampuan harusnya bisa menjadi motivator ulung penggebrak semua pernyataan yang meragukan.
Aku akan berdiri menantang matahari yang silau dan berpijar dengan kemampuan yang aku miliki, dengan kuasa yang olehNya diriku telah diselamatkan, dengan rentetan doa orang-orang yang menyayangiku, dengan perpanjangan tangan setiap insan yang masih percaya bahwa diriku pasti bisa bertahan. Sekarang dan selamanya, aku dengan komitmen tegas berprinsip dan arogan bertahan dalam jalurku sebagaimana yang aku nyatakan dengan darahNya, dan aku percaya suatu saat nanti jika hari penghakiman tiba, itulah saatnya janji dan kuasaNya yang benar-benar nyata akan semakin mulia adanya.
Continue Reading...
Beberapa hari terakhir ini aku dibayangi kegalauan, aku berusaha untuk lari keluar agar tidak berada dibawah bayang-bayang masalah pemikiran dan suasana hati ini. Aku dituntut untuk dapat melakukan perubahan sikap dalam hidup agar akar masalah yang begitu pelik ini dapat hilang dari pikiranku. Seolah berada dalam tekanan mental dan perang batin dengan seseorang, maka aku pun berpikir dengan keras bagaimana aku dapat meninggalkan jauh-jauh pengkhianatan komitmen yang akan terjadi. Aku berdiri dalam ketidakmampuan dan membutuhkan sentuhan tangan kuasa yang dapat merubah segalanya, menjaga jalanku tetap stabil di jalur yang benar menuju akhir yang bahagia. Bukan diriku bila tidak bisa keluar dari masalah hati ini dan bukan pula diriku bila menyerah pada kekurangan, dan justru keterbatasan serta ketidakmampuan harusnya bisa menjadi motivator ulung penggebrak semua pernyataan yang meragukan.
Aku akan berdiri menantang matahari yang silau dan berpijar dengan kemampuan yang aku miliki, dengan kuasa yang olehNya diriku telah diselamatkan, dengan rentetan doa orang-orang yang menyayangiku, dengan perpanjangan tangan setiap insan yang masih percaya bahwa diriku pasti bisa bertahan. Sekarang dan selamanya, aku dengan komitmen tegas berprinsip dan arogan bertahan dalam jalurku sebagaimana yang aku nyatakan dengan darahNya, dan aku percaya suatu saat nanti jika hari penghakiman tiba, itulah saatnya janji dan kuasaNya yang benar-benar nyata akan semakin mulia adanya.